TIDAK ADILNYA PENDIDIKAN DI PEDALAMAN



TIDAK ADILNYA PENDIDIKAN DI PEDALAMAN

            Pada penulisan kali ini saya akan membahas mengenai pendidikan di pedalaman yang menurut saya. Pendidikan yang memang sudah menjadi hak setiap orang untuk mendapatkannya tetapi justru tidak sedikit orang yang tinggal di pedalaman kurang bahkan tidak mendapatkan pendidikan yang cukup. Jika memang pendidikan saja tidak cukup lantas, bagaimana mereka dapat bekerja jika masyarakat sendiri tidak mendapat pendidikan yang cukup dan keterampilan yang memadai. 
            Pendidikan bukan hanya sekedar menjadi wacana untuk di gembor-gemborkan tetapi perlu dipertimbangkan lagi keefektifannya, mengingat masih banyak sekolah-sekolah dipedalaman yang akan saya uraikan seperti ini :
1.      Fasilitas-fasilitas yang lengkap tidak ditunjang oleh :
2.       SDM guru yang kurang
3.      Otonomi yang ada didalam KTSP sendiri untuk membebaskan para guru menyusun bahan ajar sendiri sesuai dengan daerah masing-masing.
            Kebodohan itu dekat dengan kemiskinan, maka dari itu kita harus dapat membantu saudara-saudara kita dipedalaman agar dapat mengenyam pendidikan dengan seharusnya. Selain pendidikan masalah lain ialah banyak bangunan-bangunan yang sudah tidak layak. Lagi-lagi masalah ini belum mendapat simpati dari Pemerintah setempat.
            Keadaan siswa di sekolah pedalaman sangat jauh berbeda dengan siswa di perkotaan. Pada umunya siswa di pedalaman sangatlah memprihatinkan. Umumnya mereka hanya mempunyai alat tulis seadanya saja. Satu pensil dan 2 buah buku sudah jauh dari cukup untuk anak pedalaman. Sangat memprihatinkan, bukan?
            Apalagi jika dilihat dari seragam yang mereka gunakan. Tidak sedikit yang memakai pakaian yang sudah usang, sepatu yang kotor dan malah ada beberapa anak yang menggunakan sandal untuk kesekolah dikarenakan tidak mempunyai sepatu. Sangat jauh berbeda dibandingkan dengan anak-anak diperkotaan. Bangunan yang sudah layak dan bagus, pakaian seragam yang bersih, sepatu yang bagus yang digunakan.
Kita dapat membantu saudara-saudara kita dengan :
1.      Menyisakan baju-baju yang sudah tidak digunakan tetapi masih layak untuk dipakai.
2.      Memberikan sepatu-sepatu yang bagus baik bekas tetapi masih layak ataupun yang baru.
3.      Memberikan berbagai macam alat tulis seperti buku tulis, pensil, pulpen, penggaris, penghapus dan semua alat tulis yang biasanya digunakan.
4.      Jika memang ada tas yang tidak dipakai bisa diberikan juga. Karena sangat sayang jika banyak tas yang tidak kita gunakan padahal banyak sekali anak yang membutuhkan tas-tas itu.
            Untuk bangunan solusi dari saya memang harus dari Pemerintah untuk segera melihat dan merenovasi bangunan-bangunan yang sudah tidak layak. Jangan sampai membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan takut akan seperti atap yang runtuh, tembok-tembok yang mulai retak dan jendela yang sudah mulai usang.
            Beberapa solusi agar mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik :
1.      Lahirkanlah guru-guru yang professional.
2.      Kurangi jumlah mata pelajaran yang terlalu “gemuk”.
3.      Stop KKN serta jangan politisir dunia pendidikan.
            Pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan kesejahteraan dan si manusia yang berbudi luhur.
            Bukan hanya membutuhkan pendidikan yang baik, tapi fasilitas yang menujang kegiatan belajar juga sangat dibutuhkan seperti :
1.      Gedung yang layak
2.      Seragam yang bersih
3.      Alat tulis yang memadai
4.      Buku-buku dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah
5.      Dan lain sebagainya.
Jangan hanya memikirkan pendidikan di kota-kota besar saja tapi kita juga harus memperhatikan orang-orang yang tinggal dipedalaman dan memang jauh dari kota-kota besar.
            Banyak sekali memang yang harus dibenahi dari pendidikan-pendidikan di Indonesia. Saya harap semoga pendidikan di Indonesia tahun-tahun yang akan datang tidak adalagi yang namanya tidak adil. Semua harus merata. Karena kembali lagi, pendidikan adalah hak untuk semua orang.

Komentar

Postingan Populer